Welcome To My Blog

Welcome To My Blog

Senin, 21 Desember 2009

Tentang Rokok

Rokok


Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan kecanduan, disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.

Bahaya Merokok
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
* Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
* Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
* Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.



Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
* 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
* 4x menderita kanker esophagus
* 2x kanker kandung kemih
* 2x serangan jantung
Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Batas Aman
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK
tidak cuma perokok yang bakalan jadi korban, tapi yang disekitar kita juga bakalan jadi korban.
perokok pasif itu lebih bayaha ketimbang perokok sebenarnya.
BAHAYA PEROKOK PASIF
Merokok, selain merusak diri sendiri juga mebahayakan orang lain yang ikut menghirup asap rokok. Orang yang tidak merokok (membakar dan mengisap batang rokok) dapat dikatakan juga merokok karena asap rokok yang terhirup membawa dampak buruk.
Orang-orang ini disebut perokok pasif. Disamping mengisap asap sampingan (sidestream smoke) perokok pasif juga menghirup asap utama (mainstream smoke). Perokok pasif yang menghirup main stream dan sidestream ini justru mengisap racun yang terkandung dalam asap rokok sebanyak dua kali lipat. Dari sebatang rokok, asap yang dihirup perokok pasif hanya 15%. Kelebihannya terbuang ke lingkungan. Di dalam asap rokok terkandung zat-zat karsinogen (penimbul kanker)
Dengan demikian perokok pasif memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru, jantung koroner dan gangguan pernapasan lainnya. Bagi janin, bayi dan anak-anak paparan asap rokok menyebabkan bayi lahir dengan Berat Badadn rendah, bronchitis dan pneumonia serta infeksi rongga telinga dan asthma. Bahkan risiko kematian mendadak akibat asap rokok, juga ditemukan pada anak-anak di bawah umur.






Di Indonesia Dalam Sehari 1.172 Orang Meninggal Karena Rokok
Rokok merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia dan merupakan satu-satunya produk legal yang membunuh sepertiga hingga setengah penggunanya dengan korbannya rata-rata meninggal 15 tahun lebih cepat. Menurut WHO, tahun 2008 diperkirakan 5,4 juta orang meninggal per tahunnya karena rokok.
Di Indonesia menurut laporan Badan Khusus Pengendalian Tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (TCSC- IAKMI) diperkirakan 427.948 kematian pertahunnya atau dalam sehari ada sekitar 1.172 orang meninggal karena rokok.
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Sedangkan nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko lebih besar dibanding yang tidak mengisap asap rokok. 14x lebih beresiko menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan. 4x lebih beresiko menderita kanker esophagus. 2x lebih beresiko kanker kandung kemih. 2x lebih beresiko serangan jantung. Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi.
Apakah rokok dengan kadar Tar dan Nikotin aman dihisap?
Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama.
Menurut pakar promosi kesehatan UGM Dra Yayi Suryo Prabandari Msi PhD, fakta-fakta mengenai rokok ini menurutnya belum disikapi cepat pemerintah. Bahkan, pemerintah justru menjadikan perusahaan rokok menjadi target pengembangan perekonomian di Indonesia. Akibat perusahaan rokok ini menjadi salah satu penyumbang devisa terbesar pada APBN dan APBD,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar